Anyway, berhubung libur semester dan di sela-sela kesibukan mengejar cita-cita, saya dan kesayangan (sebut saja Tupai) jalan-jalan ke Kebun Binatang Ragunan. Awalnya dia yang mengajak, mengingat keprihatinannya akan lemahnya ingatan masa kecil saat pertama kali ke sana, padahal dia yang rumahnya dekat dengan bonbin itu.
Langsung deh hari Jumat di pertengahan Februari ini kami cabut ke bonbin dan sampai di sana sekitar pukul 9.00. Pagi banget? Enggak loh! Ternyata KBR buka dari pukul 07.00-18.00! Saya heran dan Tupai lebih heran lagi karena tiket masuknya cuma Rp 4.000,-/ orang dewasa! Yakampun bisa kali ya Tup, kita jalan-jalan ke bonbin tiap hari, ckckck.
Pertama kali masuk, kami lihat-lihat peta yang terpampang di depan Pintu Utara (lupa yang ke berapa). Soalnya nggak disediain peta untuk dibawa-bawa sih, jadi harus difoto deh tuh papan petanya. Waah ternyata luas banget si bonbin ini, koleksinya banyaak banget tidak termasuk Pusat Primata Schmutzer. Udaranya juga enak banget, nggak heran banyak juga orang yang dateng pagi-pagi buat olahraga di sana.
Kami menghabiskan sekitar 1,5 jam-an untuk melihat-lihat binatang koleksi bonbin ini di sayap barat. Ada Pelikan, Gajah, Kangguru, Burung Onta, dan Komodo. Mungkin ada beberapa lagi tapi sayangnya kami nggak ketemu karena sistem navigasi yang agak-agak. Terus kami langsung cari main attractionnya, yaitu Pusat Primata Schmutzer.
Secara kualitas dan kuantitas, primata di PPS tergolong banyak dan terawat. Ohya, PPS ini buka dari pukul 09.00-16.00. Harga tiketnya Rp 6.000,- sahajaa. Saya dan Tupai terkagum-kagum dengan tingkah 'saudara jauh' kami itu. Tingkah mereka lucu-lucu, ketika kami datang, sepasang owa dengan energiknya berlompatan sambil bersahut-sahutan, dan kami kemudian menyadari ada pola yang teratur dalam sahutan tersebut, kalo diperhatikan jadi seperti sebuah lagu. Pintar sekali ya mereka :) Ada juga pasangan ibu-anak orangutan yang sedang menyusui dan bermain, beruntungnya kami, hari itu lumayan sepi jadi binatang-binatang itu tidak risih dengan pengunjung, malah kami didatangi oleh orangutan tersebut. Aduh puas banget deh melihat mereka, kalo kata Tupai, jalan-jalan ke bonbin ini sangat relaxing, selain udara dan tempatnya yang asri, binatang-binatang itu pun sangat menarik untuk diperhatikan :)
Jangan khawatir ketika lapar menyerang, soalnya pilihan makanan di sana sangat beragam. Warung-warungnya menjual berbagai makanan seperti Soto, Nasi Goreng, Gado-gado, Bakso, Sate, Mie Ayam, dan lain-lain dengan harga yang relatif terjangkau (Rp 10.000-30.000,-).
Sayap Timur pun kami jelajahi, meskipun seluruhnya karena kaki tidak sekuat niat (kami jalan sampai jam 3-an) dan cuaca pun sedang hujan-reda-hujan-reda. Kami sempat melihat Binturong, Ular, Ikan Air Tawar, Beruang Madu, Burung, Kelelawar, Buaya, Kuda Nil, Macan Tutul Srilanka, daaaannn RAKUN! Saya bahagia banget closingnya adalah lihat rakun, soalnya rakunnya tambun banget dan kalo jalan aaaaaaaa minta dipelukkk! Nggemeshin banget hihihi :P
Transportasi ke Ragunan relatif mudah jika Anda adalah pengguna bis Transjakarta. Shelter Busway Ragunan ada di kawasan parkiran KBR jadi mudah untuk menjangkaunya. Ada pangkalan taksi juga bagi yang memilih naik taksi. Untuk kendaraan umum lainnya, ada Kopaja 19 dari Tanah Abang dan Blok M, Metromini 77 dari Blok M, Kopaja 602 dari Kampung Melayu, Angkot (KWK) merah 15A dari Taman Mini Indonesia Indah. Banyak kan?
Di dalam area KBR, banyak fasilitas yang tersedia, seperti penyewaan sepeda, naik mobil kereta, menunggang kuda/ gajah, kamar mandi (biasanya dipungut biaya lagi), parkiran motor, area piknik, dan pelayanan kesehatan. Paling ideal sih ya naik sepeda sepertinya, bisa keliling-keliling dan hemat waktu.Namun sayangnya, kami nggak sewa sepeda karena mungkin lagi hari kerja, nggak ada sepeda yang terpampang untuk disewakan :'(.
Saran aja nih, untuk menikmati pengalaman maksimal jalan-jalan di KBR:
1. Bawa topi (menghindari terik matahari, benda asing yang bisa jatuh ke kepala misal uret buru :/dibaca cadel/:), payung, tisu, kamera, bekal air minum (ya kit bepergian standar)
2. Pilih weekdays dan kalo suka sih musim hujan, supaya nggak terlalu ramai dan nggak panas. KBR beda sekali kalau lagi weekend, banyak sampah, orang jualan di mana-mana, banyak perilaku yang nggak menyenangkan terhadap binatang misal, melempari binarang dengan makanan atau bahkan sampah, mengganggu binatang- yah hal-hal semacam itulah.
3. Jangan lewatkan penyewaan sepeda... Hemat tenaga dan waktu :)
4. Jangan lewatkan Pusat Primata Schmutzer!
5. Kalau nggak suka pedas, bilang ke pramusaji warung "jangan pakai cabai", karena standar pedasnya orang sana cukup tinggi (true story)
6. Kompas dan kamera (untuk memoto peta), Anda bisa tersesat di luasnya KBR (dan sayangnya waktu itu nggak banyak satpam/ petugas yang bisa ditanyain jalan)
7. Datang cukup pagi supaya puas muter-muternya (ideal jam 8-9 pagi)
Yak sekian saja laporan saya mengenai Kebun Binatang Ragunan. Syukurlah bonbin ini masih terawat dengan baik dan layak dikunjungi oleh masyarakat. Yuk kita sama-sama jaga tempat ini supaya bisa terus jadi tempat rekreasi plus pelestarian binatang :)