Monday, December 28, 2009

Tulisan Untuk Membunuh Waktu

Barusan saya nonton tv

Saya tengah liburan di suatu kota di Jawa Tengah berinisial S belakangnya O dengan huruf kedua O dan selanjutnya L, pasti pada gak tau deh (pentingkah?) Ketika sudah malam, di hotel saya nonton tv yang tadinya menayangkan Warkop DKI (gak usah ngecakin deh, daripada sinetron?) lalu diganti channelnya ke tayangan film asing bertema perang salib.

Bukan perang salib yang mau saya bahas-meskipun saya tahu itu menarik-tp breaking news yang memotong tayangan film itu.

"Sekelompok warga bentrok dengan supporter Persita di Jalan Tol Jakarta-Merak."
Dalam liputan yang singkat itu dipertontonkan adegan bocah remaja usia belasan yang jumlahnya mewakili orang sekampung, dilempari-atau melempari, tidak jelas- dengan kelompok remaja lainnya yang berlaga dalam nuansa kostum ungu.
Adegan berikutnya pun tidak kalah ngenesnya, ribuan kendaraan mengantri panjang, sampai puluhan km selama 3 jam.

Yaampun kalo otak cetek saya ini boleh mikir, kenapa sih sampai segitunya? Benarkah rasa cinta yang berlebihan terhadap sesuatu akan menimbulkan kekacauan yang sebegitu lebaynya? Mungkin mereka hanya tidak tahu apa yang mereka lakukan, mungkin. Yang mereka tahu hanyalah, mereka sedang membela apa yang mereka yakini, dan mereka membenarkan itu. Atas nama kebebasan.

Saya pikir kenyataan yang menyedihkan ini tidak kurang dari ceteknya pendidikan moral. Memang, remaja konon katanya (sakitnya karna diguna-gunaaa, dengan segelas air putih.. eitt out of topic lg) masih disetir oleh gejolak emosi. Salahkan saja masa pubertas, salahkan saja emosi, salahkan saja "saya tadi khilaf". Kan enak ada kata "maaf" dan "khilaf". Salah dikit, tinggal bilang "sori", salah banyak, tinggal bilang "maaf, gak maksud", nyekek orang tinggal bilang "saya gelap mata, saya tadi khilaf"

Jadi, singkatnya mari kita jadikan "gabut" sebagai kambing hitam. Lho kenapa gabut? Ya, gabut akronim dari gak butuh atau gaji buta. Intinya nganggur, kurang kerjaan.

Kemalasan, yang diraja-rajakan oleh kaum muda sekarang, ternyata bisa jadi kutil yang berbahaya. Karena kurang kerjaan atau malas, jadi nongkrong-nongkrong, ngobrol ngalor ngidul kalo kelamaan berpotensi menciptakan budaya spik doang- no action talk only. Dari nongkrong jadi ngopi, lama-lama ngerokok, bir juga diembat. mabok? Urusan belakangan. Tidak ada sesuatu yang menambah nilai etika, moral, nurani, bahkan intelektual. Tidak ada ruang di otak dan hati kita untuk itu semua dan akhirnya emosi yang menguasai. Slek dikit maunya bener terus, maunya menang, maunya didengerin tapi tidak menciptakan solusi.

Terus emangnya harus apa? Masa belajar?

Yee sempit amat sih dunia lu. Gua aja yang cetek begini bisa mikir dikit. Belajar kan fleksibel. Belajar dgn buka buku dan nulis-nulis mah udah dr jaman kompeni. Apa yang harus kita lakukan adalah, buka mata, hati, telinga.

Sensitiflah, bukan terhadap diri sendiri tp terhadap perasaan orang lain dan lingkungan sekitar. Tetap sadar dan get real. Dunia ini bukan khayalan, khayalan hanya stimulan supaya dunia lebih bergairah. Sadarlah apa yang akan dilakukan. Think twice, think before act, dan banyak slogan lainnya.

Terakhir, barusan saya lihat iklan ketik reg spasi. Benar-benar iklan yang luar biasa bodoh, lebih bodoh lagi yang mengikutinya.

Oiya akhir2 ini posting saya banyak mengkritik karena pengaruh dari seseorang yang rajin mengirimkan notes sejenis dari fb, yang benar2 menginspirasi. Saya yakin orang itu akan membaca posting ini. Thankyou!

Monday, December 21, 2009

Mahameru dan Jayawijaya (sekilas)

gambar berikut adalah track di Mahameru

sedangkan di atas ini adalah puncak Jayawijaya di Papua.
Indah kan? Kapan bisa ke sana ya?
I'll write about this later.

Sunday, December 20, 2009

Social Networking Sekarang

Hooy saya baru bikin twitter lho

Bangga sih pertamanya, saya juga heran kenapa saya jadi pengen ngeksis di dunia maya gini padahal sebelomnya amit-amit blog aja sampe gak keurus gini.
Alasan utamanya adalah:
1. Dibujuk oleh 2 buntelan cantik yang bisa ngomong dan satu sekolah sama saya, Angela Marvella Perwirasari Kadiaman a.k.a Ella dan Edlyn Vania a.k.a Acong, enggak deng Elin maksudnya. Jadi intinya duo El ini membujuk saya bikin twitter biar lebih gampang tukar informasi dan biar saya lebih up to date tiap harinya
2. Karena saya penasaran aja twitter kayak apa
3. Mencari time killer baru selain tidur-tiduran dan bengong di wc

Dan ta-daah saya udah dibikinin oleh buntelan cantik ke-2 yaitu Elindseylohan. Seminggu pertama, seru sih karena berasa ngobrol rame-rame dan bisa bercandaan. Seminggu kedua, ugh isinya curcolan orang semua. Jadi males.
Saya jadi rajin update karena hp blekberak yang menggantikan nokia yang tewas di lobang wc :'( rest in peace, dear.

Lama-lama ter-annoyed juga dan jadi menghapus aplikasi twitter instan di blekberak saya. Gila males banget ngeliat orang update status cuma buat "mau potong poni gak ya?" atau "lagi bosen", so unimportant dude. Maaf ya yang tersinggung, saya bukannya benci tapi seandainya saya boleh bilang, tolong, ini public site.

Ternyata setelah beberapa lama banyak juga yang setuju kalau update yang terlalu sering dan gak penting itu menyebalkan, salah seorang pengguna twitter yang saya follow menampang status "Please dont make too much disturbition by updating unimportant status too often!" bravo, bung!

Terus lagi, update status fb juga kadang-kadang bikin gatel mata. Ngata-ngatain orang di status dengan tujuan supaya si objek status membaca, padahal dia tahu kalo statusnya itu bakal terselip di antara ratusan, bahkan ribuan update status lainnya. Kemungkinan untuk dilihat si "yang dituju" adalah 1000:1, itupun kalau dia membuka fb serajin buang air kecil. Udah gitu, yang paling bikin geli lagi adalah, si penulis status me- like this sendiri statusnya, pede jaya, bu!

Saya juga risih dengan ajang basa-basi atau kenalan di fb atau twitter. Alasan ini yang membuat malas meng-confirm friend request. Saya tipe orang yang lumayan old-fashioned, tidak percaya dengan kenalan di dunia maya, terlalu beresiko.

Terus kenapa saya masih lari-lari di ajang twitteran atau facebookan? Yaa, once you get in, you'll never get out. Bisa saja sih saya tutup semua account saya, tapi DEMI FORMALITAS dan setidaknya tidak menjadi kaum yang awam banget dalam social networking dalam internet, saya pertahankan account saya. Buat asik-asikan aja kata lainnya. Tidak lebih. Saya nulis ini pun sebenarnya saya juga pernah melakukan itu. Fenomena curcol dalam social networking bukan hal yang tidak pernah saya rasakan. Memang itu sebenarnya fungsi sampingan dari social networking tetapi alangkah baiknya apabila tidak mengganggu orang lain (yang sok tahu dan menyebalkan, tidak lupa katronya- seperti saya)

Sunday, November 29, 2009

The Strokes - What Ever Happened? lyrics

I want to be forgotten,
and I don't want to be reminded.
You say "please don't make this harder."
No, I won't yet.

I wanna be beside her.
She wanna be admired.
You say "please don't make this harder."
No, I won't yet.

Oh dear, is it really all true?
Did they offend us and they want it to sound new?
Top ten ideas for countdown shows...
Whose culture is this and does anybody know?
I wait and tell myself "life ain't chess,"
But no one comes in and yes, you're alone...

You don't miss me, I know.

Oh Tennessee, what did you write?
I come together in the middle of the night.
Oh that's an ending that I can't write, 'cause
I've got you to let me down.

I want to be forgotten,
and I don't want to be reminded.
You say "please don't make this harder."
No, I won't yet.

I want to be beside her.
She wanna be admired.
You say "please don't make this harder."
No, I won't yet...

From the album "Miscellaneous"
copied from www.azlyrics.com

Sunday, October 18, 2009

Pangandaran Beach and Green Canyon





One of the most beautiful site of Indonesia (even though it is not so popular as Bali), located on West Java. Counted as South Coast of java, takes approximately 5 to 6 hours by car from Jakarta.

Hotels are provided along the beach, the qualities are very various. But the views are the same. The atmosphere feels traditional, friendly, soothing and relaxing. Seafood served at its best freshness and taste. Oddly, one of the most popular dish at Pangandaran is Mie Bakso or meat ball noodle, which is a very common dish at Jakarta. You can find Mie bakso nearly every 100 meters.

How about beach activities? First I thought swimming, snorkeling, surfing or other beach activities were allowed around the beach area in front of hotels area. in fact, tourists must cross the sea to find a nice beach area, which is safe enough for beach activities. On the other side of Pangandaran Beach, there is beautiful white sand beach area, covered by protected forest. You can see breathtaking view of vast rocks and high cliffs and sometimes waterfalls. The forest has its own interesting enchants. Monkeys live freely as in their original habitat. Also there are natural caves which have myths about the shapes of the rocks inside it. The biggest pleasure is the beach activities for sure. Enjoy anything you can do in the beach, the sea is clean and quite safe for any beach acyivities. You can meet and greet such colorful fishes by snorkeling. Overall, the rates of accomodation in Pangandaran are relatively cheap instead of other tourist destination in Indonesia such as Bali, Lombok, Manado and others. Just spare extra money for irresistible souvenirs or even ATV riding and bike rentals.

What's more about Pangandaran? Visit Green Canyon. Once again, GREEN CANYON not Grand Canyon. Explore the green river by motor boat and swim against the stream which surrounded by waterfall to challenge your adventurous spirit.

What's so unique about Green Canyon is, the color of the water is quite rare. It is turqouise-greenish but still gorgeously clear, and it may be caused by the algae in the river. To swim through the stream is safe enough because you will guided by experts, so don't worry about drowning or if you can't swim.But still, stay alert and careful while swimming because the life jacket makes you easily swim according to the stream. Even it sounds risky, I can guarantee it would be a great experience to explore Green Canyon. Feel the beauty by yourself!

pictures taken from http://tamasya.wordpress.com/2008/04/17/our-next-trip-green-canyon-indonesia/
Sorry about the picture quality, the real place is hundred times better that these :)

Saturday, September 19, 2009

JAKARTA TRIP 2008


JAKARTA TRIPPOO!
Well this is the story of amazing experience of me and my partners in crime (nyeheheheh)
Getting bored with bold and heavy posts? Now enjoy this!

Started from these crazy creatures' idea:
EXPLORING JAKARTA BY TRANSJAKARTA BUS

Annisa Ferani Arifin
Anissa Indiwara
Amadea Hasian
Maria Andisa Mayangsari
Syalomitha Dimitry Hukom
Devita Rahma Fitria

from just light talks and determination to make that dream comes true (whattheheck), we really did JAKARTA TRIP on March 24th, 2008
We planned to pretend to be such homeless peoples, walking around this crowded and dreadful Jakarta (with the traffic and the hot temperature, actually) without any adult adviser or map, and no extra money (we agreed to bring money under IDR 75.000)

Our meeting point was Indi's crib, located on Panglima Polim.
#1 dumb accident:
andisa: "ndi do you have TIKER? (the "TIKER" I was talking about was our school's magazine "tempat ide dan kreativitas")
indi: "I'm not really sure, let me ask Makmi (her lovely nanny)"
-talked with makmi, then went back to dining room-
indi: "she said better that we use newspaper, tiker (some kind of a rug made from bamboo sheets) is too heavy"
-all proceeded indi's word-
nisa: "ndi, I think you were misunderstood, andisa asked about our school's TIKER, which we can use as guidance for this trip, not for sitting down"
-all laughed until tears ran out-


what was so funny about that accident, Indi's dumb and innocent face.

after other dumbies came, dea, mitha and rahma, we went to Blok M Terminal, caught a bus and were being 'kampoengan' (villager) by got overjoyed using the Transjakarta ticket bus.
That was my-and sort of other dumbies'- first experience transporting by that huge thing with the "Kacang Garuda" icon. It was pretty neat and clean bus, made you enjoy your trip through Jakarta. The traffic myth (which said that Transjakarta Bus will not touched by any traffic jam) was not really accurate, in fact they had their own way- which called Busway.

The first stop, as my lame memory recorded, was Museum Gajah. Unfortunately, that day was Monday and some of museums in Jakarta close on that day, out of our knowledge. Driven by hunger, we were searching for the nearest restaurant, for a meal. So we caught a taxi (note: for 6 dumbies) and arrived at a Plaza (can't remember the name).

Mcd! Our stomach cheered. We spoiled our appetite before continue our trip.
Filled with junks, the dumbies went to Monumen Nasional- Monas, took pictures and went to the top of Monas-where the giant gold stood bravely and confidently without any worry of thieves (who will steal you, anyway)- also met a group of elementary school which on their study tour (cuties!).

After Monas, the next destination was Kota Tua.
But we only entertained our eyes and feet, because once again, it was Monday.
Now we were sure homeless peoples, sleeping around at the terrace of a poetry museum, taking a very short rest.
It felt quite good actually :)

We left Kota Tua and went to home direction.
In Transjakarta Bus, we were discussing about Ragusa and Taman Menteng, which one would be our next stop.
After long discussion, hunger won. We went to Ragusa- treated by rahma, who voted for Ragusa the most.
There was no regret visiting Ragusa Ice Cream- an old fashioned ice cream from Italia (called 'gelato'), the taste was great, tasted like heaven in our mouth.

We agreed to end the trip and went back home.
In front of the terminal, we took a picture of dumbies-with exhausted faces- and a balloon as a dramatical effect, made we seemed like real homeless dumbies.

Hope the next Jakarta Trip- or other city in Indonesia trip.

Sunday, August 16, 2009

Thank God I'm Alive

Ini adalah salinan (dengan sedikiiit perubahan) dari artikel yang pernah saya tulis di majalah sekolah saya sewaktu SMP (KERTAS PL). Gak tau kenapa lagi pengen jadi tukang pamer (is that a crime anyway?)

Thank God I'm Alive
copyright Kertas PL 2008 edisi II "Toleransi Beragama"

Pernah gak sih ngerasa hidup lo kosong, gak ada artinya, ngebosenin dan akhirnya bikin lo males? Pasti pernah, semua orang pernah. Gak aneh kok, itu manusiawi. Kadang itu terjadi karena kita gak menyadari apa yang kita punya dalam hidup ini. Maka dari itu, coba deh liat sekitar kita. Many things we can find around us, and the best fact is, they're FREE!

1. Napas
Setiap kali kita takut, nangis karena sedih, nangis karena marah, ato nangis karena nyincang bombay (apa sih loo-red) sadar gak sadar kita selalu narik napas dalem-dalem. Dan beberapa saat kemudian, kita bakal ngerasa lebih baik. Yap, napas, selain hal vital yang menjaga kita tetep hidup, napas bisa meredakan tekanan kita. Napas kita gak bakal ada abis-abisnya. Nah kerasa gak sih, hal yang sedemikian sepele berarti besar banget? Hargailah napas. Tanpa napas, kita gak bisa apa-apa.

2. Sinar Matahari
Pagi-pagi, pas musim semesteran, kita pasti belajar di depan kelas. Buat yang kelasnya menghadap matahari, pasti kerasa banget sengatan sinar matahari. Mungkin lo bakal ngedumel tentang panasnya yang bikin gerah ato sunblock lo luntur. Coba sekali-kali, rasakan sinar itu, jangan dipikir panas, pikirkan bahwa itu baik buat lo. Tutup mata lo dan syukuri bahwa lo masih bisa ngerasain hangatnya matahari, daripada hari itu hujan. Dan lo gak bakal mikir kalo matahari itu cuma bisa bikin kita dehidrasi, tapi juga ngasih kehidupan.

3. Teman
Teman itu gratis, man. Hebat kan? Di luar orang membayar orang lain untuk melakukan sesuatu untuk dirinya, sementara kita bisa ketawa dan berbagi segalanya dengan teman secara cuma-cuma. Kalo lo susah, beban lo bisa dibagi-bagi jadi gak kerasa berat lagi, kalo lo senang, ada orang yang mau ikut senang buat lo. Teman itu, partner dalam hidup. Teman itu yang ketawa bahkan saat lawakan lo garing banget. Pacar tuh boleh sementara, tapi teman untuk selamanya. Gak ada kalimat, "Iya dia temen gua, dulu".

4. Orangtua
Siapa yang bayarin sekolah lo? Siapa yang bakal ngasih lo makan? Siapa yang ngebeliin kebutuhan lo, meskipun kadang gak penting? Kalo gak ada orangtua kita gak akan ada di sini, kawan. Tapi sering banget kita gak ngehargain mereka. Boong kalo kita bilang kita gak pernah maki orangtua meskipun dalam hati. Sedikit kesalahan mereka aja bagi kita udah kesalahan yang fatal banget. Biar kata bokap nyokap suka katro, tapi berbanggalah dan cintailah mereka. Love them as deep as they love you.

5. Mimpi
Nah ini dia... Hal paling menyenangkan di muka bumi ini adalah mimpi. Gimana enggak? Lo cuma butuh tempat yang pewe buat ngayal ato tidur. Yang penting cuma daya imajinasi lo. Apapun yang lo mau bakal terkabul 100%-dalam mimpi. Lo pengen punya pacar seganteng Orlando Bloom, ato seseksi Angelina Jolie (ato Julia Perez maybe?), silahkan! Semuanya ada di mimpi lo, selamat bermimpi!

6. Lo
Enggak ini bukan lo mie ato susu hi-lo (jayus abis anda-red [iya gua tau-red2]). Ini tentang lo, ya lo , kamu , anda, kau, engkau, dikau apalah itu. Intinya diri lo itu diciptakan secara gratis. Lo gak bayar untuk membuat diri lo lengkap, cantik atau ganteng, berbakat, bahkan berakal budi. Jadi mulai sekarang gak ada alasan untuk minder. Wajar kalo lo kadang gak puas ama diri lo sendiri, wong lo itu dicetak dan beredar secara gratis kok, barang gratisan kan gak ada yang sempurna. Tapi bukan maksudnya untuk ngerendahin gitu. Lo harus berterimakasih dan menerima semua dalam diri lo apa adanya.

nah liat kan? Hidup itu fair. Kita boleh mengeluh ato bernelangsa-ria (alah bahasa lo-red), tapi gantinya, The Big Boss di atas udah ngasih hal yang sepadan dengan rintangan yang kita hadapi. Mulai saat ini, hiduplah dengan penuh rasa syukur, dan hidup lo bakal jauh lebih berarti**

Saturday, August 1, 2009

Sort of my Family Members

Hmm ya ya kalo dipikir-pikir kata itu yang paling dekat sama pribadi seseorang
Saya sendiri merasa begitu
Tapi kedekatan itu masih saya rasa kurang sih, ya mungkin perlu waktu untuk memupuk lebih dalam ya.

Hari ini saya buka fb, iseng karena liat adek saya main game online saya betak komputernya jadi keterusan online.
Saya buka profile temen-temen yang deket tapi suka luput dari mata (payah banget deh ah), terus saya sampe di profilenya Dimas Adiprasetyo, sepupu saya tergahul dan tersayang. Anak ini bisa dibilang selenge'an tapi juga nyeni banget.

Emang seniman tu sableng semua kali ya

But the point is, saya buka link deviant art nya (dimasprasetyo.deviantart.com/) dan, wow he's got real talent.

Semua orang ada plus minusnya


yah dan sekarang kakak saya bakal berangkat ke Bandung untuk melanjutkan kuliah di FTMD-ITB.
Hmm banyak yang saya sesali sebenarnya.
Saya belum benar-benar menjadi adik perempuan yang baik pada waktu kami bisa bertemu setiap hari.
Ignatius Yudki Utama, pribadi yang saya kagumi dan saya benci terkadang.
Kagum karena ketangguhan dan keuletannya, wibawa dan kharismanya.
Benci karena saya tak bisa ungkapkan kekaguman itu, cuma ditumpahkan di blog ini (hahaha sediiih :'( )dan saya jarang sentuh hatinya.

Saya ingat dia tes di universitas negeri dan belum dapat kesempatan diterima. Setiap dia mau berangkat tes saya enggan menyemangatinya.
Sewaktu mau tes ITB, saya berangkat sekolah bareng dia. Sebelum turun, saya mengumpulkan keberanian ngomong, "Mas, goodluck ya tesnya."

Ternyata keterima tuh di ITB.

Bukannya GR tapi ya saya ucapkan dengan sungguh-sungguh goodluck nya, jadi berpengaruh kali ya. hahahaha

Well, today he'll move away to Bandung. I wish him once more goodluck and I'll always wish you so.

"Mas, goodluck ya di Bandung dan seterusnya. I love you"

Friday, July 31, 2009

3 years for one love

28 Juli 2009

Bukan tentang gua sih

Well, I'd like to introduce Irene Ariadnasari Perbowo
Cewek ter-segalanya buat gua

Kalo boleh gua bilang dia punya segalanya

Tough (even sometimes you go through the tears)
Fun loving
Mature
Wise
Kind
Cheerful
Has strong will
etc etc (the page won't fit anyway)

Yang terpenting, she has the most love (and I really envy her about this) especially for his boyfriend Andy Emir.

What can I say about him? He is just like no other, like Ine always says "one of a million" and honestly I can't precisely deny it.

For 3 years their love lasts, even through high mountains and deep sea (apasih)
Intinya gua salut banget sama ini orang
meskipun banyak masalah, Ine nya yang moody lah ato Andy yang cuek dan dingin
terbukti emang cinta menyatukan segalanya (jaah) (serius teman2)

Kids at these days would say shitty and chessy things about love
But they don't

HAPPY 3rd ANNIVERSARY ANDY INE!

Thursday, May 21, 2009

The Lessons From People Around Me

Beberapa orang di bawah ini telah mengambil bagian yang cukup besar dalam hidup saya, mungkin gak semuanya bisa muat tapi I'll try to write as long as the page fit.

1. From Leonardus Wahyudi Gatot Purwono & Lucia Sari Lukitaningsih, I learn that life is an achievement and how to take care of 4-children-family (quite huge, really)
2. From (alm.) Henricus Saryoso & (alm.)Yuliana Suratni, I learn that eternal love is true and giving love to the fullest as long as he/she alives.
3. From (alm.) Gabriel Suradji & Catrien Sri Katrinah, I learn to live the life simply and worthy.
4. From Ignatius Yudki Utama, I learn to do something well, striving hard and make people pay respect for me but still keep my feet on the ground with the same face.
5. From Irene Ariadnasari Perbowo, I learn what is a true friendship like and how it feels having such a fun-loving and perfect sister.
6. From Sebastianus Triyudana & Stefanus Triyudito, I learn to be patient going with twins brother.
9. From Anitya Impresana, I learn how to love the piano without pushing myself too hard.
10. From Annisa Ferani Arifin, I learn how to add some fun seasoning into my life.
11. From Syalomitha Dimitry Hukom, I learn how to be faithful and working hard.
12. From Devita Rahma Fitria, I learn how to be a tough girl.
13. From Amadea Hasian, I learn how to be creative, smart and helpful.
14. From Anissa Indiwara, I learn the friendship etiquette, being polite to anyone and see things positively.
15. From Yemima Grace Frian Lumban Tobing, I learn how to be generous and take anyone just the way he/she is.
16. From Danica Evani Pribadi, I learn how to be a patient and wise friend.
17. From Tatjana Dabita Aryoputri, I learn how to be selective without trapped in old-fashioned way.
18. From Melissa Amanda, I learn how to be an excellent and reliable leader.
19. From Eugenia Edlyn Vania, I learn how to protecting myself.
20. From Adyana Pranidana Devangga, I learn how to survive and be responsible to family.
21. From Johannes Dovito, I learn to don't give up.
22. From Inigo Maharesi Pinandito Herulakso, I learn a sincere friendship.
23. From Clarisa Rani Depari, I learn how to laugh well and being good even to my enemies.
24. From Monica Anindya Larasati, I learn how to be sweet and friendly.
25. From Rachmadian Gilang Ratsmawan, I learn how to be a person who's easy to talk and making easy-listening song.
26. From Christina Sri Rahayu, I learn how to pursuit in happiness.
27. From Angela Marvella Perwirasari Kadiaman, I learn how to admire the strange things in this world.
28. From Elizabeth Sihombing, I learn about forgiveness in friendships.
29. From Gerin Prapaska Tuanakotta, I learn about encouragement and confidence.
30. From Maria Tabitha Benadicta, I learn about keeping the spirit up and to paint my life colourfully.
31. From Anzelma Karin Uli, I learn how to be a warm and funny person at once.
32. From Natasha Rosanie Candarasjmi Harahap, I learn how to be a warm, cheerful, lovable person, and also how to see people in positive ways.
33. From Natalia Elisa Pramudita, I learn how to be a very pleasant and understanding friend.
34. From Philareta, I learn how to be a helpful and supportive person.
35. From Anastasia Nirmala Pinasthika, I learn about knowing who are our true friends.


36. From Bayu Bijaksana Rumondor, I learn everything I have to know about giving efforts and loving someone perfectly

This is a temporary list, which means MAN WOULD NEVER STOP LEARNING

Wednesday, May 20, 2009

sambil nungguin ine mandi

heey gua iseng2 berhadiah nulis sekarang, ngebetak laptop orang, nyolong internetnya, pake listriknya, numpang main gak tau diri bgt ya gua.

Anyway hari ini one of the most generous person I've ever known is celebrating her birthday. She is Yemima Grace Frian Lumban Tobing. Happy birthday sunshine I love you!

Huah gua rasa sekarang dia udah selesai mandi karena ada suara langkah kaki naik tangga dan jengjeng itu dia sudah di depan pintu. well that's all for now and I have to go now, so later!